Hernia
Hernia adalah salah satu kasus yang paling sering ditangani oleh dokter bedah dan pada umumnya memerlukan tindakan operasi. Hernia terjadi saat organ dalam tubuh menekan dan menonjol lewat otot atau dinding jaringan di sekitarnya yang melemah. Pada kondisi normal otot manusia cukup kuat untuk menahan organ-organ tubuh untuk tetap berada ditempatnya. Melemahnya otot merupakan penyebab terjadinya hernia.
Jenis Hernia
Lokasi kemunculan hernia dapat terjadi di seluruh abdomen atau daerah perut. Berdasarkan lokasinya tersebut hernia dibagi menjadi beberapa jenis, yakni:
- Hernia femoralis : yaitu hernia yang terjadi saat jaringan lemak atau bagian usus tertentu jatuh dan menonjol ke paha atas bagian dalam.
- Hernia inguinalis : kondisi dimana sebagian usus menjulur dari abdomen bawah dan muncul ke daerah selangkangan.
- Hernia umbilikus yang terjadi saat ada jaringan lemak atau sebagian usus menjulur keluar abdomen dan mencuat di dekat pusar.
- Hernia insisi : merupakan kondisi dimana terdapat jaringan yang menonjol lewat luka operasi yang belum sembuh di daerah sekitar perut.
- Hernia hiatus: terjadi ketika terdapat bagian perut yang masuk lewat celah diafragma hingga mencuat ke rongga dada.
- Hernia Spigelian : Menandakan adanya sebagian usus yang menjulur dari abdomen otot perut bagian samping hingga ke daerah bawah pusar.
- Hernia epigastrik: Terjadi saat jaringan lemak menonjol keluar dari abdomen hingga berada diantara pusar dan tulang dada bawah.
- Hernia otot : yakni hernia yang terjadi saat sebagian otot mencuat pada abdomen. Hernia jenis ini dapat terjadi pada otot kaki akibat cedera setelah berolahraga.
Hernia Inguinalis
Hernia Inguinalis adalah jenis hernia yang paling sering terjadi, dimana 75% dari kasus hernia merupakan jenis hernia inguinalis. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa kasus ini lebih banyak menimpa kaum pria. Risiko hernia inguinalis pada pria adalah sekitar 25%, sedangkan pada wanita risikonya hanya sekitar 3%. Selain jenis kelamin, faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko hernia inguinalis adalah:
- Usia, risiko hernia akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
- Aktivitas yang menyebabkan seseorang sering mengangkat beban berat.
- Berat badan berlebih atau obesitas
- Sulit buang air besar (konstpasi) jangka panjang
- Batuk parah dalam jangka waktu lama
Diagnosis, Komplikasi dan Penanganan hernia
Pada umumnya hernia didiagnosis oleh dokter dengan menggunakan USG, dimana gelombang suara berfrekuensi tinggi digunakan untuk menghasilkan gambar dari bagian dalam tubuh.
Penyakit hernia dapat mengakibatkan gangguan pada usus serta terhambatnya aliran darah pada jaringan hernia yang terjepit. Kondisi demikian tidak dapat dibiarkan karena sangat berbahaya dan mungkin berakibat fatal. Karena itu dokter umumnya akan menganjurkan pasien untuk menjalani proses operasi untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan.
Kendati demikian perlu diketahui pula bahwa tidak semua jenis hernia membutuhkan tindakan operasi. Beberapa faktor pertimbangan yang akan memengaruhi keputusan dokter untuk melakukan operasi diantaranya:
- Isi hernia, yang dapat berupa bagian usus, otot, atau jaringan lainnya.
- Letak hernia, pada umumnya hernia jenis femoralis serta hernia lain yang muncul di daerah sekitar selangkangan lebih membutuhkan tindakan operasi dibandingkan hernia pada daerah perut.
- Keputusan operasi juga mempertimbangkan gejala-gejala yang dialami pasien.
Sebelum melakukan operasi, pasien perlu memahami bahwa masing-masing tindakan operasi dapat memiliki risiko tertentu. Karenanya diperlukan penyampaian informasi kepada pasien terkait manfaat serta risiko dari prosedur operasi yang akan dijalani.
***